TUGAS
4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
SUMBER SUMBER AIR
DISUSUN
OLEH :
KAMAJAYA
MAULUD ( 16-630-070 )
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Setiap
hari, kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll.
Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak beracun).
Akan
tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan
terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia,
ataupun organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan
inilah yang membuat air tercemar.
Kenapa?
Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena
hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit
dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi
makhluk hidup di air, bisa mati.
Sebuah
organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The
Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan
bahwa air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai
barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu
dijaga, dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita
gunakan sangat penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki
standart kesehatan.
Selain
itu, kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air
sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang
terkandung dalam air, harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila
melebihi/kurang dari standar. Maka bisa merugikan kesehatan.
Air
sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, yang berarti besar peranannya
dalam kesehatan manusia. Di dalam air, bisa saja terdapat Phatogenic organisme
yang dapat mengganggu kesehatan manusia, seperti; Salmonella typhi yang dapat
menyebabkan penyakit demam typhoid, Sighella dysentriae yang menyebabkan
penyakit disentri basiler, Salmonella paratyphi yang menyebabkan penyakit demam
para typhoid. Di dalam air juga bisa saja terdapat non phatogenic organisme
yang dapat mengganggu dan menimbulkan kerugian bagi manusia, seperti
Actinomycetes dan Algae yang terdapat dalam air kotor dapat menimbulkan rasa
dan bau yang tidak diharapkan.
Terlepas
dari hal itu, air sangat berguna bagi tubuh manusia. Tubuh manusia sendiri
terdiri dari air, kira-kira 60-70 % dari berat badannya. Untuk orang dewasa,
kira-kira memerlukan air 2.200 gram setiap harinya. Kegunaan air bagi tubuh
manusia antara lain untuk : proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat
makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga agar tubuh
tidak kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan
kematian. Sebagai contoh : penderita penyakit kolera.
Dengan
perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di
dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau
menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan.
Padahal beberapa abad yang lalu, mausia dalam memenuhi kebutuhan akan air
(khususnya air minum) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di dekatnya
dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Namun sekarang ini, khususnya di
kotayang sudah langka akan sumber air minum yang bersih tidak mungkin
mengunakan cara demikian. Di mana-mana air sudah tercemar, dan ini berarti
harus menggunakan suatu peralatan yang modern untuk mendapatkan air minum agar
terbebas dari berbagai penyakit.
B. TUJUAN
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui apa itu air
2. Untuk megetahui bagaimana karakteristik dari air bersih dan
air kotor
3. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit yang disebabkan
oleh air
4. Untuk mengetahui sumber-sumber air
5. Untuk mengetahui bakteri apasaja yang terkandung dalam air
BAB
II
PEMBAHASAN
Ø SUMBER-SUMBER
AIR
A.
Pengertian Air
Pengertian
air adalah senyawa kimia yang merupakan
hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O)
dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat
penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat
vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi
kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Kehilangan
air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan
oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2
liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses
metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat –
zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang
diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki
pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.
Berdasarkan
Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan
kualitas air, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat
diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitsanya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak.
B.
Sumber-Sumber Air
1. Air Laut
Air laut mempunyai rasa asin, karena mengandung garam
NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini; air laut tidak
memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum.
2. Air
Atmosfir atau Air Meteriologik
Karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh
kotoran-kotoran industri tebu atau debu dan lain sebagainya, maka untuk
menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung
air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung
banyak kotoran.
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air
hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan
oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya tatapi dalam keadaan
murni sangat bersih, Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air
minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena
masih mengandung banyak kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama
terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai
sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling
tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air
permukaan meliputi:Air permukaan ada dua macam; air sungai dan air rawa atau
danau. Pada umumnya air ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan lain
sebagainya.
a. Air Sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami
suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya
mempunyai derajat pengotoran yang sangat tinggi
b. Air Rawa atau danau
Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya
zaat-zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air
yang menyebabkan warna kuning coklat.
4. Air Tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan
lingkungan, pengertian air tanah merupakan sebagian air hujan
yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi
air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus
beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air.
Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung
zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain
kalsium, magnesium, dan logam berat seperti besi dan mangan.
a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air
dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian
bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat
kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai
unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di
sini berfungsi sebagai saringan.
Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus
berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah
menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal
dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur
dangkal.
b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini
terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air
tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika
lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang
memancar ke permukaan disebut mata air artesis.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah
dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya
sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan
suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur
ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air
tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu
pengeluaran air tanah dalam ini.
c. Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya
ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam.
Berdasarkan keluarnya (munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan
atas :
1. Mata Air Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar
dari lereng-lereng,
2. Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke
permukaan pada suatu dataran.
Ø KARAKTERISTIK
AIR
A. Karakteristik Secara Fisik
1. Temperatur/suhu è berpengaruh terhadap reaksi kimia,
reduksi kelarutan gas.
2. Rasa dan bau è
diakibatkan oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S , NH3,
senyawa fenol, dll.
3. Warna
: air yang murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air
menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air
4. Turbiditas/kekeruhan
è karena adanya bahan dalam bentuk koloid dari partikel yang
kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.
5.Solid
è disebabkan oleh senyawa organik maupun anorganik dalam
bentuk suspensi (larut). Jumlah total kandungan bahan terlarut = TDS (Total
dissolve solid), sedangkan bahan yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi
atau sentrifugasi) = Suspended Solid (SS).
B. Karakterisirk
Secara Kimia
1. pH,
konsentrasi H+
2. potensial
oksidasi-reduksi
3. Alkalinitas
4. Asiditas
5. Kesadahan
6. dissolved
Oxygen(DO)
7. Biogical
oxygen Demand (BOD)
8. nitrogen
(organik, anorganik)
9.
pospat
10.
klorida.
C. Karakteristik
Secara Biologi
Organisme yang ditemukan dalam perairan: bakteri,
virus,algae, jamur, mikroinvertebrata (protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik
biologi ditentukan dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini
menunjukkan ada tidaknya organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n =
banyaknya species Klas 1 = Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang
tidak besar. Klas 2 = Organisme klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi
tidak dalam kondisi anaerob.
Indeks yang lain è Indeks penyebaran
Indeks Penyebaran/D
D= n1/n2log n1/n2
Keterangan : n1 = banyaknya individu per taxon
n2 = banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel
Penentuan kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks
pencemar Biologis (IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB =___A___x100
A+B
+A = kelompok mikroba berklorofil
B = kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai IPB :
0-8 : air bersih/jernih
9-20 : air tercemar
21-60 : air tercemar
61-100air tercemar berat
D. Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama
air minum menurut ketentuan who harus memenuhi :
1. Persayaratan
fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2. Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun,
senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
3. Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok
mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera,
dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Berdasarkan
kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air menjadi 4 kelas :
1. Kelas utama sangat memuaskan : sama sekali
tidak mengandung bakteri coli.
2. Kelas dua memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
3. Kelas tiga diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
4. Kelas empat jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.
Di dalam air yang dianggap bersih
terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
1. Kelompok
bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) missal Crenothrix;
Gallionella; Sphaerotilus.
2. Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran
bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna
perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
3. Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.
Pada air kotor (tercemar) mengandung
semua kelompok mikroba pada air bersih:
1. Kelompok bakteri patogen dan
penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium, Pseudomonas.
2. Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
3. Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer
senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi dan degradasi.
E. Pengolahan Air
Ditinjau
dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan dalam 4 macam yaitu:
1. Air yang sama sekali tidak perlu diolahè air dapat langsung diminum.
2. Air yang hanya memerlukan penambahan desinfektan
sajaè air dalam tanah atau permukaan yang diperkirakan hampir
tidak terkontaminasi è jumlah E. Coli tidak lebih dari 50
sel/ 100ml.
3. Air yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau
alat penyaring lain yang sejenis, kemudian dilanjutkan dengan klorininasi
secara tetap è air mengandung E. Coli > 5000
sel/100ml<20000 sel/100ml.
4. Air yang sangat tercemar (sama sekali
tidak sehat), sehingga perlu pengolahan yang sangat khusus è jumlah E. Coli > 250000/100ml.
F. Macam-macam Pengolahan Air
1. Pengolahan secara alamiahèdalam bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.
2. Pengolahan air dengan menyaring, Penyaringan pasir
lambat (slow sand filter)è berdasarkan gravitasi.Penyaringan
pasir cepat (rapid sand filter)è perlu tekanan, memerlukan perlakuan
sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.
3. Pengolahan air dengan menambah zat kimia yang
bertujuan:
a. Mempercepat koagulasi.
b. Membunuh dari mikroorganisme yang merugikan (patogen,
penghasil racun, dll).
G. Proses Kepentingan Air Untuk Kepentingan Umum
1. Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempar
pengambilan air disebut intake. Air lalu diendapkan pada parit-parit
yang lebar dan panjang.
2. Kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan.
3. Air diendapkan di bak pertama.
4. Kemudian air dialirkan melauli tempat
pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium sullfat atau tawas (Al2(SO4)3 dan
larutan kapur (CaCO3).
H. Mikroorganisme Yang Terdapat Dalam Air
1. Salmonella typhi, adalah
bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora namun bersifat
patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid
(typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan dengan
perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan si
penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta penyebab adalah air. Air dapat
terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan metode pemurnian air atau
kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran air limbah
(Tarigan, 1988).
2. Clostridium prefringens
adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus
manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu,
lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun).
3. Escherichia coli
adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan
merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk bakteri komensal yang
umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana jummlahnya melampaui
normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti, Tanpa tahun). E. Coli
merupakan salah satu bakteri coliform.
4. Leptospira merupakan
bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan penyebab penyakit
leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau penyakit hewan
yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada
saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).
5. Shigella dysentriae adalah
basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri
(mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S. Paradysentriae juga menyebabkan
penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976).
6. Vibrio comma adalah bakteri
yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan monotrik. Bakteri ini
menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu berjangkit
serta memakan banyak korban (Dwijoseputro,1976).
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air minum
menurut ketentuan WHO harus memenuhi :
1.
Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2.
Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang
membahayakan kesehatan.
3.
Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen
(Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta
kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Di
dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
1.
Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) misal : Crenothrix;
Gallionella; Sphaerotilus.
2.
Bakteri sulfur
mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan
sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan
berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
3.
Mikroalgae
menimbulkan bau amis, dan blooming.
B.
SARAN
1. Sebaiknya kita harus
berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada
yang tidak.
2. Jagalah air di lingkungan
rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
3. Jangan membuang sampah ke
sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran
air.
4. Hindari pemakaian obat
pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous (2009). Diktat Penuntun
Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak
Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada Bekerja Sama Dengan Kantor
Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Sumber : Sutrisno, Totok. 2006. Teknologi
Penyediaan Air bersih. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suparwato (2008). Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
www.sumber-sumber air dan
karakteristiknya
Faruq, Umar (2010). Makalah
Pencemaran Air. From http://henithree.student.umm.ac.id/
2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23 Januari 2010.
Firman,
Muhammad (2009). Cara Atasi Polusi Air Di Negara Berkembang. From http://teknologi.vivanews.com/news/read/68548-cara_atasi_polusi_air_di_negara_ berkembang/, 22 Juni 2009.
Mungkin diposting dengan gambarnya agar mudah dipahami dengan mudah..
BalasHapusSebaiknya dilengkapi lagi
BalasHapusbismillahirahmanirrahim dari materi di atas saya baca materinya sudah cukup bagus cuman ada beberapa yang harus di perbaiki sepweti sepasi antara bab ke babnnya teralu jauh dan mungkin betul yang di bilang saudara jalfian akan lebih bagus jika ada gambarnya.
BalasHapus